Penonjolan dapat mengakibatkan perubahan bentuk wajah (asimetris dari muka ) kemudian dapat
juga meluas sampai ke tulang malar dan bagian lain dari pertengahan
wajah juga sinus maksilaris dapat terlibat. Perubahan yang parah
terhadap tulang akan mengakibatkan terjadinya fraktur yang spontan dan
ini merupakan komplikasi dari fibrous displasia. Meskipun perkembangan
lesi ini dapat semakin membesar selama bertahun-tahun, tetapi ada
kecanderungan berhenti dengan selesainya pertumbuhan tulang.
Tipe
monoostotik dan poliostotik seering dipakai pada fibrous displasia yang
berarti melibatkan satu atau beberapa tulang disamping tipe Albright`s
sindrom untuk lesi tulang yang parah. Perawatan secara operasi lebih
disukai daripada penggunaan sinar X, karena denganpenyinaran dilaporkan
sering menimbulkan sarkoma.
DEFENISI, KLASIFIKASI, ETIOLOGI
Definisi
Dari
beberapa literatur terdapat berbagai defenisi dari fibrous displasia,
secara umum defenisi fibrous displasia yaitu suatu penyakit tulang dan
merupakan jenis lesi fibro-osseus jinak dapat mengenai satu tulang
(monoostotik) atau lebih dari satu tulang (poliostotik), baik uniteral
maupun bilateral dimana terjadi penggantian tulang spongiosa oleh
jaringan fibrous yang khas dan dapat disertai adanya
pigmentasi yang abnormal pada kulit ataupun gangguan hormonal pada
wanita yang mengalami pubertas yang terlalu cepat.
Etiologi
Etiologi
fibrous displasia yang jelas belum diketahui, namun dari beberapa
literatur menjelaskan bahwa lesi fibrous displasia sdbagai pertumbuhan
yang abnormal dan merupakan penyakit asimptonik yang dijumpai secara
tidak sengaja pada suatu pemeriksaan radiografi.
Eugene
Braunwald (1987), menyatakan dasar kelainan penyakit fibrous displasia
tidak diketahui, penyakit ini tidak tampak seperti penyakit turunan,
meskipun telah dilaporkan mempengaruhi kembar monozygot.
Cardona
(1998), penyakit dengan etiologi yang tidak diketahui secara umum
didiagnosa pada masa anak-anak atau remaja. Joseph dan james (1989),
mengemukakan bahwa fibrous displasia disebabkan adanya suatu reaksi yang
abnormal dari karena peristiwa traumatik yang terlokalisasi.
Suatu
penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini mungkin disebabkan kelainan
struktur kimia suatu protein tulang yang mengakibatkan pembesaran
sel-sel yang menghasilkan jaringan fibrous. Kelainan kimiawi tersebut
terjadi karena mutasi struktur gen yang memproduksi protein. Fibrous
displasia mungkin merupakan penyakit kongenital, yang berarti
individu-individu yanga menderita penyakit ini mungkin mengidapnya sejak
meraka lahir. Firbous displasia ada hubungannya dengan fungsi hormonal
dan sering dijumpai pada wanita.
0 komentar:
Posting Komentar